YAYASAN TAWAKKAL
Kalau kita bicara tentang awal mula berdirinya Tawakkal, Kami teringat sosok Kartini yang luar biasa dibalik pendirian Tawakkal yang tak hanya mensupport secara moral akan tetapi materi yang tak sedikit, bahkan turut mencurahkan segala pemikiran beliau demi kemajuan Tawakkal diawal pendiriannya. Beliau adalah seorang pengusaha wanita sukses dan muallaf yang terkenal sangat disiplin, tegas, dermawan dan mencintai kebenaran. Beliau adalah istri dari bapak alm. H. Andi Anwar Abbas, Masyarakat memanggil beliau dengan Ibu Hj. Andi yang ketika itu sangat peduli pada pendidikan anak-anak muslim sekitar tempat kediaman beliau yang baru (Red.Tawakkal yang sekarang). Karena semangat ke-Islam-annyalah beliau memprakarsai pendirian Mushola yang didukung penuh oleh para tokoh warga sekitar Mandalasari jauh sebelum pendirian Yayasan Tawakkal.
Berdirinya mushola Tawakkal inilah cikal bakal berdirinya Yayasan Tawakkal, yang mana disitu tempat berkumpulnya masyarakat, para pemuda, para ‘alim ulama, dan anak-anak yang turut serta memakmurkan mushola. Canda ceria anak-anak inilah yang membuat resah masyarakat dan para pengurus mushola, sehingga muncullah inisiatif untuk memberikan pendidikan Alqur’an kepada anak-anak muslim sekitar mushola, akhirnya para pengurus Mushola bersinergi dengan para anak muda yang siap belajar dan mengajarkan Al Qur’an berdirilah Taman Pendidikan Al Qur’an pada tahun 1990 –an yang mana pada awalnya hanya untuk anak-anak sekitar mushola saja tetapi hanya beberapa waktu semakin meningkat santri TPQ Tawakkal. Semua itu juga berkat support dari almh. Hj. Andi. Pada tahun 1993 Yayasan Tawakkal resmi berdiri.
Sekitar pada tahun 1997 dibuka kelas umum bagi santriwan/wati taman pendidikan al-quran di jalan raya puputan no 26. Pembukaan kelas mengaji tersebut diinisiasi oleh almarhumah ibu Andi lantaran miris dengan kondisi masyarakat di sekitaran Renon yang tidak memiliki tempat mengaji bagi putra-putri generasi penerus Islam. Bak gayung bersambut, apa yang dipikirkan dan dilaksanakan oleh Almarhumah sangat didukung oleh masyarakat muslim karena pada saat itu sangat dibutuhkan tempat mengaji dan berkegiatan masyarakat muslim.
Taman pendidikan alquran (TPQ) tersebut diberi nama TPQ Tawakkal. Diawal bediri TPQ Tawakkal memiliki 30 santri dengan 2 ustadz/ustadzah sebagai pengajar.
Hari berganti hari, antusias masyarakat muslim akan ilmu agama islam semakin tinggi. Oleh karena itu, selain dijadikan tempat pembelajaran bagi santri cilik, TPQ Tawakkal juga dijadikan semacam home base dalam berkegiatan masyarakat muslim disekitaran Renon. Hal itu ditandai dengan majelis taklim khusus muslimat, pengajian rutin khusus bapak-bapak, dan kegiatan hari besar islam yang semuanya dilaksanakan atau dipusatkan di TPQ Tawakkal. Yayasan Tawakkal berkembang hingga memiliki 4 unit pendidikan yaitu KB-RA, MI, SMP, dan MA Tawakkal. Seiring perjalanan waktu Yayasan Tawakkal berbenah untuk turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, mencetak generasi rabbani demi terwujudnya cita-cita pendidikan nasional.